Seratus ribu preman yang
berasal dari berbagai negara asing diselundupkan ke Suriah, jelas presiden Bashshar al Assad dalam wawancara
pada al Manar TV kemarin. Seratus ribu preman, dari berbagai bangsa,
diselundupkan ke Suriah. Mereka datang dari 30 Negara atau lebih.
Siapakah orang-orang ini, mengapa mereka berada di Suriah, bagaimana
mereka sampai di sana dan apa yang memotivasi mereka? Apakah itu uang, agama,
Khilafah, atau sesuatu yang lain? Apakah Suriah menggambarkan semua itu? Apakah
orang-orang ini, semuanya memiliki satu motivasi yang khusus atau motivasi yang
berbeda ? Apakah ada di antara mereka, siapa saja, yang benar-benar mencari
perubahan rezim demi Kemerdekaan atau Demokrasi ?
Siapakah orang-orang ini, yang membanjiri Suriah untuk membunuh dan berperang atas nama
Islam, Islam sektarian tepatnya. Apakah benar bahwa Tatanan Dunia Baru ingin menyingkirkan mereka, sehingga mereka
dikirim ke Suriah untuk terbunuh? Apakah Tatanan Dunia Baru ini tengah dalam
proses memusnahkan orang-orang Muslim dan Arab? ataukah Tatanan Dunia Baru ini tengah dalam proses
menyingkirkan orang-orang miskin
sehingga hal ini menjadikannya mengadopsi berbagai macam “kebijakan” mulai dari
Eugenitas, menyebarkan penyakit, epidemi,
dan kelaparan?
Apakah Tatanan Dunia Baru ini
tengah dalam proses melakukan pemusnahan yang pelan tetapi pasti, terhadap
orang-orang miskin Asia dan Afrika sehingga – KARENA ITULAH- muncul sebuah
ide cemerlang untuk membentuk Pasukan tentara yang terdiri dari ribuan
orang-orang ini, memperalat mereka dan menjadikan mereka terbunuh dalam proses
untuk menwujudkan skema Tatanan Dunia Baru ?
Pesawat- pesawat Turki ini, yang
terbang ke seluruh negara-negara Arab, terutama negara-negara miskin seperti
Yaman, untuk kemudian kembali dengan membawa ratusan orang “pejuang” yang
kemudian diselundupkan melalui Turki ke Suriah, dan kemudian juga “
pejuang-pejuang” lain, yang direkrut dari kamp-kamp pengungsian Palestina di
Lebanon oleh pangeran-pangeran kaya Qatar untuk kemudian dikirim ke Suriah, apa
keperluan orang-orang ini di Suriah dan apakah Suriah benar-benar medan perang
mereka?
Orang-orang miskin Yaman yang tak punya keahlian, Para pengungsi Palestina yang tanahnya dirampas dan sedang menunggu
untuk kembali ke negaranya, dan para Pengangguran Yordania yang tidak dapat mencari nafkah, apakah Suriah
benar-benar medan pertempuran dan tempat
di mana mereka harus berjuang? Apa kesamaan orang-orang ini di samping agama yang membuat mereka bertemu di Suriah untuk
memperlancar terbentuknya skema Tatanan Dunia Baru atas nama perang
terburuk sepanjang masa dengan
menggunakan bermacam dalih yang direkayasa ?
Apakah kondisi miskin mereka,
kurangnya pendidikan, pengetahuan agama
yang buruk, atau latar belakang sosial
mereka? Atau, apakah sejarah kriminalitas mereka di masa lalu?
Semuanya menunjukkan bahwa
orang-orang ini sedang digunakan oleh Intelijen dunia dan bahwa mereka sedang
melayani tujuan Intelijen itu. Tentu saja disini kita tidak berbicara tentang oposisi
yang kini tengah berada di hotel bintang lima di Doha, Qatar. Atau tentang mereka yang terlibat dalam perekrutan dan
mempersenjatai maupun melakukan
transaksi senjata secara terang-terangan demi menghasilkan uang. Kita berbicara tentang orang-orang ini, yang
dikirim untuk terbunuh, orang-orang yang telah dikondisikan secara mental dan
spiritual tak punya pilihan lain dalam hidup kecuali untuk melayani skema -Tatanan
Dunia Baru- di Suriah dan tempat-tempat lain. Sedangkan mereka ini
banyak dan mungkin mayoritas.
Kita berbicara tentang korban
nyata dari Tatanan Dunia Baru, mereka
yang tak memiliki tujuan hidup, mereka yang tidak dapat
memiliki kehidupan dalam bentuknya yang sederhana sekalipun, kehidupan yang
layak, tidak memiliki kemandirian untuk bisa hidup, berpikir dan bertindak,
mereka yang dikondisikan untuk tidak memiliki inisiatif apapun, baik material, emosional dan
spiritual, mereka yang tidak memiliki pendidikan, kecuali pembelajaran agama dalam bentuknya yang
literal dan dalam konten yang merugikan ,
mereka yang membusuk di penjara karena melakukan pelanggaran dan mereka yang
tidak mampu untuk diterima masyarakat, yang tidak bisa menghadapi tantangan aktual
kehidupan sekarang baik secara materi ataupun mental.
Mereka adalah korban dari Tatanan
Dunia Baru. sedangkan alat yang
digunakan untuk merekrut mereka adalah
kemiskinan dan kebodohan. Mengajarkan agama (dalam hal ini Islam) kepada orang-orang
ini dengan cara-cara ekstrim, dan membuat mereka membawa panji-panji Islam dan
menjadikan mereka sebagai yang bertanggung jawab atas agama, yang itu tidak hanya berbahaya bagi agama itu
sendiri tetapi bahkan bagi mereka- mereka yang telah diperalat.
Para “ pejuang” ini, SEHARUSNYA di edukasi dan di rehabilitasi agar mereka
bisa diterima di dalam masyarakatnya, mendapatkan kemudahan agar bisa menghidupi
keluarganya secara layak, untuk bisa membesarkan anak-anaknya dalam pendidikan
agama yang baik, diajarkan tentang Islam yang baik dan berperi kemanusiaan,
ATAUKAH SEHARUSNYA mereka diajarkan tentang “hak dan kewajiban “ yang melekat
pada diri mereka dalam sebuah kepura-puraan untuk menjadi seorang revolusioner,
dan kemudian berakhir di antah berantah?
Ditempat dimana Tatanan Dunia Baru menginginkan mereka, terbuang dan kehilangan
dunia dan akhiratnya. Membuat mereka merasa bahwa mereka telah menjadi
tuan-tuan agama ini padahal mereka bahkan tak punya kemampuan berfikir untuk
menjadi tuan bagi diri mereka sendiri?
Diterjemahkan dari :
POVERTY AS A WEAPON OF MASS DESTRUCTION by Daniel Mabsout , Lebanese writer , activist and witness.
POVERTY AS A WEAPON OF MASS DESTRUCTION by Daniel Mabsout , Lebanese writer , activist and witness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar