Minggu, 02 Juni 2013

KEMISKINAN SEBAGAI SENJATA PEMUSNAH MASSAL





           Seratus ribu preman yang berasal dari berbagai negara asing diselundupkan ke Suriah, jelas  presiden Bashshar al Assad dalam wawancara pada al Manar TV kemarin. Seratus ribu preman, dari berbagai bangsa, diselundupkan ke Suriah. Mereka datang dari 30 Negara atau lebih.


Siapakah orang-orang ini,  mengapa mereka berada di Suriah, bagaimana mereka sampai di sana dan apa yang memotivasi mereka? Apakah itu uang, agama, Khilafah, atau sesuatu yang lain? Apakah Suriah menggambarkan semua itu? Apakah orang-orang ini, semuanya memiliki satu motivasi yang khusus atau motivasi yang berbeda ? Apakah ada di antara mereka, siapa saja, yang benar-benar mencari perubahan rezim demi Kemerdekaan atau Demokrasi ?

Siapakah orang-orang ini,  yang membanjiri  Suriah untuk membunuh dan berperang atas nama Islam, Islam sektarian tepatnya. Apakah benar bahwa Tatanan Dunia Baru  ingin menyingkirkan mereka, sehingga mereka dikirim ke Suriah untuk terbunuh? Apakah Tatanan Dunia Baru ini tengah dalam proses memusnahkan orang-orang Muslim dan Arab? ataukah  Tatanan Dunia Baru ini tengah dalam proses menyingkirkan orang-orang  miskin sehingga hal ini menjadikannya mengadopsi berbagai macam “kebijakan” mulai dari Eugenitas,  menyebarkan penyakit, epidemi, dan  kelaparan?


Apakah Tatanan Dunia Baru ini tengah dalam proses melakukan pemusnahan yang pelan tetapi pasti, terhadap orang-orang miskin Asia dan Afrika sehingga – KARENA ITULAH- muncul sebuah  ide cemerlang untuk membentuk Pasukan tentara yang terdiri dari ribuan orang-orang ini, memperalat mereka dan menjadikan mereka terbunuh dalam proses untuk menwujudkan skema Tatanan Dunia Baru ?


Pesawat- pesawat Turki ini, yang terbang ke seluruh negara-negara Arab, terutama negara-negara miskin seperti Yaman, untuk kemudian kembali dengan membawa ratusan orang “pejuang” yang kemudian diselundupkan melalui Turki ke Suriah, dan kemudian juga “ pejuang-pejuang” lain, yang direkrut dari kamp-kamp pengungsian Palestina di Lebanon oleh pangeran-pangeran kaya Qatar untuk kemudian dikirim ke Suriah, apa keperluan orang-orang ini di Suriah dan apakah Suriah benar-benar medan perang mereka?


Orang-orang  miskin Yaman yang tak punya keahlian,  Para pengungsi Palestina  yang tanahnya dirampas dan sedang menunggu untuk kembali ke negaranya, dan para Pengangguran Yordania yang  tidak dapat mencari nafkah, apakah Suriah benar-benar  medan pertempuran dan tempat di mana mereka harus berjuang? Apa  kesamaan  orang-orang ini di samping agama  yang membuat mereka bertemu di Suriah untuk memperlancar terbentuknya skema Tatanan Dunia Baru atas nama  perang  terburuk sepanjang masa dengan  menggunakan bermacam dalih yang direkayasa ?


Apakah kondisi miskin mereka, kurangnya pendidikan,  pengetahuan agama yang buruk, atau latar belakang sosial  mereka? Atau, apakah sejarah kriminalitas  mereka di masa lalu?

Semuanya menunjukkan bahwa orang-orang ini sedang digunakan oleh Intelijen dunia dan bahwa mereka sedang melayani tujuan Intelijen itu. Tentu saja disini kita tidak berbicara tentang oposisi yang kini tengah berada di hotel bintang lima di Doha, Qatar. Atau tentang  mereka yang terlibat dalam perekrutan dan mempersenjatai maupun melakukan  transaksi senjata secara terang-terangan demi menghasilkan uang.  Kita berbicara tentang orang-orang ini, yang dikirim untuk terbunuh, orang-orang yang telah dikondisikan secara mental dan spiritual tak punya pilihan lain dalam hidup kecuali untuk melayani skema -Tatanan Dunia Baru- di Suriah dan tempat-tempat lain. Sedangkan  mereka ini  banyak dan mungkin mayoritas.


Kita berbicara tentang korban nyata dari Tatanan Dunia Baru,  mereka yang tak  memiliki  tujuan hidup, mereka yang tidak dapat memiliki kehidupan dalam bentuknya yang sederhana sekalipun, kehidupan yang layak, tidak memiliki kemandirian untuk bisa hidup, berpikir dan bertindak, mereka yang dikondisikan untuk tidak memiliki  inisiatif apapun, baik material, emosional dan spiritual, mereka yang tidak memiliki pendidikan, kecuali  pembelajaran agama dalam bentuknya yang literal  dan dalam konten yang merugikan , mereka yang membusuk di penjara karena melakukan pelanggaran dan mereka yang tidak mampu untuk diterima masyarakat, yang tidak bisa menghadapi tantangan aktual kehidupan sekarang baik secara materi ataupun mental.



Mereka adalah korban dari Tatanan Dunia Baru. sedangkan alat  yang digunakan untuk merekrut mereka adalah  kemiskinan dan kebodohan. Mengajarkan  agama (dalam hal ini Islam) kepada orang-orang ini dengan cara-cara ekstrim, dan membuat mereka membawa panji-panji Islam dan menjadikan  mereka sebagai yang  bertanggung jawab atas agama, yang  itu tidak hanya berbahaya bagi agama itu sendiri tetapi bahkan bagi mereka- mereka yang telah diperalat.



Para “ pejuang” ini, SEHARUSNYA  di edukasi dan di rehabilitasi agar mereka bisa diterima di dalam masyarakatnya, mendapatkan kemudahan agar bisa menghidupi keluarganya secara layak, untuk bisa membesarkan anak-anaknya dalam pendidikan agama yang baik, diajarkan tentang Islam yang baik dan berperi kemanusiaan, ATAUKAH SEHARUSNYA mereka diajarkan tentang “hak dan kewajiban “ yang melekat pada diri mereka dalam sebuah  kepura-puraan untuk menjadi seorang revolusioner, dan  kemudian berakhir di antah berantah? Ditempat dimana Tatanan Dunia Baru menginginkan mereka, terbuang dan kehilangan dunia dan akhiratnya. Membuat mereka merasa bahwa mereka telah menjadi tuan-tuan agama ini padahal mereka bahkan tak punya kemampuan berfikir untuk menjadi tuan bagi diri mereka sendiri?

Diterjemahkan dari :


POVERTY AS A WEAPON OF MASS DESTRUCTION by  Daniel Mabsout , Lebanese writer , activist and witness.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar