Rabu, 29 Mei 2013

Hadith Sufyani and What Happen Today



The Prophet saww has said,

"A man will emerge from the depths of Damascus. He will be called Sufyani. Most of those who follow him will be from the tribe of Kalb. He will kill by ripping the stomachs of women and even kill the children. A man from my family will appear in the Haram, the news of his advent will reach the Sufyani and he will send to him one of his armies. He (referring to Imam Mahdi) will defeat them. They will then travel with whoever remains until they come to a desert and they will be swallowed. None will be saved except the one who had informed the others about them."
(Mustadrak).

"A man will emerge from the depths of Damascus.( the FSA’s Leader)

He will be called Sufyani.( they killed n liver eating just like hindun, the wife of Abu Sufyan. According to Abna.ir.. In the Syrian city itself, there lived mainly Syrians from the “Omar al-Faruq Brigade”, quite the same, whose commando has recently tried to motivate their fighters by eating human flesh..)

http://world.time.com/2013/05/14/we-will-slaughter-all-of-them-an-interview-with-the-man-behind-the-syrian-atrocity-video/

Most of those who follow him will be from the tribe of Kalb.( Kalb means dog. the attititude of the FSA not express any humanism at all and most of  the armies of FSA are not Syirian. they came from other countries)

He will kill by ripping the stomachs of women and even kill the children.( they did)

A man from my family ( Syed Hassan Nashrullah)

will appear in the Haram (HEZBOLLAH defending the grave of Bibi Zainab sa),

the news of his advent will reach the Sufyani and he ( Syed Hassan Nasrullah) will send to him one of his armies. ( al Qusayr battle, recently)

He will defeat them.( Hezbollah won)

They will then travel with whoever remains until they come to a desert and they will be swallowed.( the FSA will be gone)

None will be saved except the one who had informed the others about them."

(Mustadrak).


Minggu, 19 Mei 2013

TRIBUTE TO MALCOLM SHABAZZ


“ Jika kalian tidak berhati-hati, maka koran (media) akan menjadikan kalian membenci orang- orang yang tertindas dan mencintai para penindas” __ MALCOLM X____

Saat berita tentang pembunuhan terhadap Malcolm Shabazz ( Kamis, 9 Mei 2013) menjadi pembicaraan panas dalam diskusi online , tak juga kita temukan satu berita di media kita tentang apa yang sesungguhnya  terjadi pada cucu aktivis Hak Asasi Manusia Malcolm X ini.

Saat kejanggalan-kejanggalan seputar pemberitaan kematiannya mulai menyebar,  media-media  besar dunia yang notabene dijalankan untuk kepentingan Zionis dan imperialisme modern ,  seolah berusaha menyembunyikan ikhwal sesungguhnya tentang kematian Shabazz. Dunia  diarahkan untuk mempercayai  bahwa kematian Malcolm Shabazz adalah akibat kecerobohannya sendiri  dan hasil dari “ kenakalan masa-lalunya” yang tidak pernah benar-benar sembuh.

Di setiap pemberitaan kematiannya, tak pernah lupa disinggung peristiwa saat ia berusia 12 tahun dimana ia harus masuk panti rehabilitasi ( penjara) anak, akibat membakar rumah dan menyebabkan kematian neneknya Betty Shabazz   ( kejadian pembakaran dan meninggalnya Betty Shabazz ini, pada akhirnya diklarifikasi sendiri oleh Shabazz bahwa ia dipaksa untuk mengaku bersalah agar hukumannya diperingan. Sama seperti seluruh keturunan  Afrika-Amerika  lain yang bermasalah dengan hukum.)

Berita yang disebarkan oleh New York Times, The Amsterdamnews, BBC,CNN  dan media besar lainnya adalah   bahwa  menurut  keterangan Miguel Suarez,  aktivis buruh yang juga rekan Shabazz,  dia dan Shabazz dipukuli karena pertengkaran soal tagihan sebuah bar di Mexico City.. Kemudian polisi setempat menyatakan pula bahwa motif pembunuhan Shabazz lebih dikarenakan faktor perampokan.  

Namun mengapa kemudian hanya Shabazz yang dipukuli kemudian dibunuh? Dimana Miquel sewaktu Shabazz dipukuli dan dilemparkan dari jendela bar,  tempat terakhir mereka berdua disana? Mengapa atas masalah yang sama Shabazz dibunuh dan Miguel hanya diamankan di ruangan lain? Mengapa pula seperti dilansir CNN,tak ada kamera CCTV yang menangkap adegan pembunuhan tersebut karena beberapa kamera telah dipindahkan dan sebagian lainnya menghadap ke dinding?

            Sedangkan menurut sumber lain, dua hari setelah penyerangan barulah polisi mencari kamera keamanan di bar yang bersangkutan. Kemudian diketahui bahwa beberapa rekaman video telah hilang dan  rekaman lain yang tertinggal  hanyalah gambar-gambar yang menghadap dinding.  Mengapa harus menunggu dua hari untuk mengamankan kamera CCTV yang seharusnya bisa menjadi sumber penting terungkapnya kejadian sebenarnya?

Benarkah Shabazz dalam keadaan mabuk? Benarkah pertengkaran yang terjadi hanya seputar pembayaran bill? Lalu kemanakah Miguel kini?

Dimama Miguel Suarez? Perlindungan saksikah?  atau berada bersama kelompok agen intelligent yang membunuh Shabazz?

Siapa dan Dimana dua perempuan yang katanya menemani mereka malam itu? apakah kemunculan mereka masih menunggu set berikutnya  dipersiapkan?

Yang teraneh adalah, mengapa Malcolm Shabazz berada di Meksiko sedangkan menurut keluarga,  sebelumnya ia sama sekali tidak ada rencana berpergian kesana?  Shabazz justru tengah merencanakan kepergiannya ke Los Angeles untuk membantu temannya menyelesaikan rekaman? Siapa yang telah men set kepergian Shabazz ke Meksiko? Dan mengapa setting pembunuhan dibuat di Meksiko?

Sama seperti kakeknya Malcolm X, Shabazz menghabiskan sebagian masa lalunya dari penjara ke penjara dengan segala ketidak adilan yang harus ia terima.  Berada  di penjara Attica  ia bertemu dengan tahanan lain yang adalah seorang Syi’ah  Muslim. Setelah melalui diskusi panjang dan  memutuskan menjadi seorang Muslim Syi’ah. Sekeluarnya  dari penjara Attica,ia memperdalam agama selama 8 bulan di Syiria.

 Sepulang  dari Syiria, Malcolm Shabazz memutuskan untuk mengikuti langkah kakeknya berdiri di poros perlawanan , menentang Zionisme dan pemerintahan Amerika.  Malcolm Shabazz dikenal  sebagai tokoh simpatik yang berhasil menarik perhatian banyak kaum muda Amerika dari segala lapisan. Ia bisa hari ini berceramah di masjid dan esok  berbicara akrab dengan anak-anak jalanan. Malcolm Shabazz  aktif   membela hak-hak kaum tertindas.

Dalam pembunuhan Trayvor Martin, Shabazz dengan lantang mengeluarkan pernyataannya bahwa Ratusan kulit hitam dibunuh tanpa alasan yang jelas di Amerika. Selama masyarakat menjadi kalangan menengah kebawah maka perbudakan akan terus berlaku bagi mereka. Shabazz juga tegas menyatakan bahwa Presiden-Presiden Amerika hanyalah sekedar boneka yang dijalankan oleh suatu kelompok yang mengontrol berjalannya pemerintahan di  negara itu.

Mengenai  9/11, ia menyatakan,

“ Muslimin tidak melakukan penyerangan 9/11. Mereka tidak ada kaitannya dengan 9/11.”

Ia juga menambahkan,

 "Jika Anda membuat penelitian Anda akan melihat segala sesuatu yang digunakan dalam 9/11 merujuk kembali ke Amerika Serikat --- pelatihan penerbangan, visa, pesawat yang mereka gunakan, semuanya berasal dari Amerika Serikat”.

Di usianya yang masih muda ini, Shabazz mulai menjadi bahaya laten bagi kepentingan Amerika dan Zionisme. Shabazz aktif berbicara dari seminar ke seminar, ia pun  tengah dalam proses penyelesaian  bukunya  dimana ia menyatakan, di buku itu ia mengklarifikasi  semua badai kesalah pahaman yang telah ditiupkan oleh media pada dirinya dan keluarganya.


Di  februari 2013, ia ditahan FBI tanpa alasan yang jelas sesaat sebelum terbang menuju Iran guna menghadiri sebuah konferensi tentang Hollywoodisme.


Beberapa waktu sebelum pembunuhan terhadapnya, ia menulis bahwa ia merasa akun facebooknya telah di hack karena beberapa temannya menerima pesan-pesan bernada aneh yang tak pernah ia kirim. Berkali-kali Shabazz menyatakan bahwa ia tengah diawasi dan diikuti terus-menerus.

Dan skenario untuk mengakhiri kehidupan pangeran kulit hitam ini akhirnya benar-benar diwujudkan di Meksiko, negeri kulit coklat. Tak aneh bila timbul spekulasi bahwa Hal  ini disengaja, untuk menutupi bahwa Shabazz mati bukan karena pergerakannya. Si kulit hitam dibunuh di tengah-tengah kaum kulit coklat,bukan kulit putih.

Semua media Zionis kemudian berusaha menenggelamkan kasus ini degan menebar propaganda dan  menjadikannya sebagai  sekedar kasus perampokan. Bersama  dengan itu, berita-berita bias ini juga tak lupa memunculkan kasus-kasus kriminal yang pernah dialami Shabazz.  Seolah meyakinkan masyarakat dunia, bahwa Shabazz memang “layak mati.”

Keputusan membunuh Shabazz disaat ia belum terlalu jauh melangkah adalah langkah yang mereka anggap paling tepat. Dengan sosoknya  yang Kharismatik, Shabazz dengan mudah akan segera menjadi seorang aktivis kemanusiaan yang sangat berpengaruh. Bila hal itu terjadi, maka akan sulit membunuhnya, kemudian menyebar propaganda ke media  untuk mengaitkan kematiannya dengan masa lalunya yang kelam dan meyakinkan dunia bahwa Shabazz hanyalah seorang “ preman”.

 Jika, sampai buku yang ditulisnya selesai dan menyebar ke publik, maka akan jadi mencurigakan bila ia dibunuh.  Mungkin pula akan timbul reaksi yang merugikan.

Jika, suatu saat ia bisa benar-benar ke Iran dan menjadi dekat dengan negara yang ditakuti  Amerika itu, maka ia akan menjadi sosok kuat yang sulit dihilangkan.


Jadi, sebelum mereka benar-benar dirugikan, Malcolm Shabazz harus mati. Mati sebelum ia melangkah terlalu jauh dari masa lalunya, selagi  propaganda masih bisa disebarkan ke seluruh media bahwa yang mati hanyalah “ seorang pemuda bermasalah, dengan sejarah kriminalitas dimasa lalunya.”

Ironis, karena yang terjadi pada Malcolm Shabazz sama persis seperti yang pernah ia nyatakan  dua bulan lalu dalam postingnya, sebelum pembunuhan terhadap dirinya terjadi .

Dalam postingnya di akun facebook  Cynthia McKinney seorang aktivis Amerika Serikat, Shabazz mengemukakan mengenai  FORMULA  PEMBUNUHAN  PUBLIK.


   Rumus untuk pembunuhan publik adalah: pembunuhan karakter sebelum pembunuhan fisik, jadi seorang harus dibuat “layak mati” didepan mata publik agar akhirnya pembunuhan mereka kemudian dianggap dibenarkan. 

Dan ketika saatnya tiba pembunuhan  ini harus dilakukan,  Anda tidak akan melihat agen CIA  dengan jas & dasi, dan lencana yang mengatakan "CIA"  berjalan menuju target dan membidikkan senjata. 

Apa yang akan mereka lakukan adalah mengerahkan departemen kepolisian setempat di wilayah target mereka, dan mempekerjakan orang yang terlihat seperti berkepentingan dengan target, untuk menyusup dan bekerja dalam rangka  mengatur kondisi agar  akhirnya, pembunuhan (entah itu berupa karakter, fisik / penahanan, pengasingan) bisa benar-benar terjadi.”

INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN.......